Pages

About Me

@irmanariyana
Lihat profil lengkapku

Kamis, 21 November 2019

blogerrr

Apa itu Blog?

Blog adalah sebuah aplikasi website yang berisi konten-konten tertentu. Dikutip dari Wikipedia, blog atau web log adalah bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan atau biasa disebut posting pada sebuah sebuah halaman website. Situs website atau blog ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan pengguna blog tersebut. Pertama kali, blog dipopulerkan oleh suatu platform milik Pyra Labs yang bernama blogger(dot)com.


Apa Beda Blog dan Website?

Sebenarnya sama! Pertanyaan ini sering muncul untuk para pemula. Saya memiliki blog, apakah blog juga bisa disebut website? Dikutip dari Merriam-Webster, menurut arti katanya, blog adalah website yang isinya konten online tentang tulisan pengalaman pribadi, video, ataupun gambar. Dan semua orang dapat memberikan komentar terhadap apapun yang diposting. Sedangkan website adalah sebuah halaman di internet yang menggunakan domain dan hosting yang memiliki konten tertentu (Wikipedia). Jadi, blog adalah bagian dari website. Dari segi penulisan, blog lebih komunikatif dan lebih menarik. Sedangkan website, tergantung jenis website yang dibuat.

Minggu, 06 Oktober 2019

W vs W

WordPress.com VS WordPress.org

Anda juga perlu tahu tentang perbedaan WordPress.com dan WordPress.org sebelum mempelajari cara membuat website dengan WordPress. Perbedaan dasar di antara keduanya terletak pada host aktualnya.
Jika menggunakan WordPress.com, Anda tidak perlu pusing-pusing mengeluarkan uang untuk hosting dan domain untuk website karena sudah disediakan langsung dari WordPress secara gratis. Namun, fasilitas di WordPress.com terbatas. Domain Anda harus kustom dari WordPress, yaitu di belakangnya terdapat wordpress.com (www.namaanda.wordpress.com).
Berbeda dari versi gratisnya, WordPress.org memberikan keleluasaan dan berbagai fasilitas lain. Anda bisa memiliki website dengan domain sendiri seperti www.namaanda.com, bisa menentukan kapasitas penyimpanan sesuai kebutuhan, dapat memasang plugin, memasang iklan AdSense, dan menginstall tema apa saja. Perbedaan lengkap antara dua jenis WordPress dapat Anda baca di artikel

Senin, 05 November 2012

RITEL

  Pengertian Bisnis Ritel
Bisnis ritel atau yang bias disebut juga dengan “bisnis eceran” merupakan bisnis yang menghidupi banyak orang dan memberi banyak keuntungan sementara bagi orang lain.
Contoh 1 : pada kejadian adanya krisis moneter yang menimpa Indonesia pada akhir tahun 1977, yang akhirnya berkembang menjadi krisis ekonomi. Bisnis eceran /bisnis ritel inilah yang banyak menolong pemulihan kembali bisnis dan perekonomian Indonesia untuk keluar dari krisis ekonomi tersebut.
Contoh 2 : banyak Negara maju dan Negara industry seperti perancis,inggris,amerika serikat, bisnis ritel ini adalah salah satu sector utama perekonomian yang mendukung dan mendatangkan keuntungan besar.
Dan pengertian lain dari bisnis ritel / perdagangan ritel / bisnis eceran adalah kegiatan usaha menjual barang dan atau jasa kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri,keluarga atau rumah tangga.
Kegiatan perdaganganritel mencakup penjualan barang dan jasa kepada pengguna yang bervariasi mulai dari kebutuhan sehari-hari (makanan,pakaian,dll) hingga pada jasa (salon,hiburan,dll) dan penjualan dilakukan secara langsung kepada customer (pengecer/retailer).
Bisnis ritel adalah bias dikatakan sebagai suatu kegiatan penjualan yang ada pada mata rantai terakhir pada proses kegiatan pendistribusian dan melakukan penjualan pada skala kecil (volumenya rendah tapi kontiyu dalam perdagangan harian).
Dan bisa dijelaskan juga bahwa Reatailing merupkan semua kegiatan penjualan secara langsung sebagai konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dalam rumah tangga,bukan untuk keperluan bisnis.
2.       Fungsi Bisnis Ritel (Fungsi retailing)
Secara umum ada 4 jenis fungsi utama retailing yaitu:
1.                  Membeli dan menyimpan barang
2.                 Memindahkan hak milik barang pada konsumen akhir
3.                 Memberikan informasi mengenai sifat dasar dan pemakaian barang tersebut
4.                 Memberikan kredit kepada konsumen
Retailer merupakan lembaga yang dapat berdiri sendiri, dalam memilih” retailer store” pembeli biasanya mempertimbangkan banyak hal yang biasanya akan memperhatikan masalah yang berkaitan dengAn kebutuhan ekonomi. Dan factor ekonomi yang relevan dalam memilih retailer store antara lain meliputi:
1.                   Harga
2.                  Kemudahan
3.                 Kualitas
4.                  Bantuan Wiraniaga
5.                  Reputasi
6.                 Nilai yang ditawarkan
7.                Jasa

3.       Jenis – Jenis Retailing
“Mayer” mengklasifikasikan Retailing berdasarkan 5 kriteria , yaitu tipe kepemilikan, produk /jasa yang dijual, non store retailing, strategi penetapan harga dan lokasi.
A.                 Jenis Retailing berdasarkan tipe kepemilikan
1.       Independent Retail Firm : dimana outlet pengecer dioperasikan secara independent dan tanpa afiliasi (pengabungan)
Contoh: Warung / kios barang kelontong yang dimiliki secara individu
2.       Waralaba (franchising): dimana ada outlet usaha yang memiliki perusahaan induk (franchisor) yang bekerjasama terutama berkaitan dengan merk dagang dan jenis usahanya. Dan kualitas sampai pada kemasan produk juga manajemen yang digunakan adalah sama mengacu pada franchisor.
Contoh: Coca-cola, KFC, TFC, Mc Donald, Pizza Hut, Tela-Tela, Martabak Imut dsb.
3.       Coorporate Chain: dimana ada kelompok usaha yang terdiri dari satu / lebih yang saling berkaitan atau berhubungan dalam satu manajemen
Contoh: Matahari Group, Ramayana Group, Hero Group, Trans Corp
B.              Jenis retailing berdasarkan produk / Jasa yang dijual
1.       Service Retailing ; dimana produk / jasa yang dijual berdasarkan pada 3 jenis Retailing yaitu:
a.       Rented-goods Service : disini para pelanggan menyewa dan menggunakan produ-produk tertentu contohnya : Car Rental, Carpet Cleaner, Video Rental, Laser Disc dan Apartemen, dimana konsumen dapat menggunakan produk tersebut tapi kepemilikannya tetap pada pihak retailer.
b.      Owned-Goods Service : pada “OSG” produ-produk yang dimiliki oleh para konsumen direparasi, ditingkatkan atau dikembangkan unjuk kerjanya dan jasa mencakup perubahan bentuk pada produk yang telah dimiliki pelanggan. Contohnya : Jasa Reparasi (jam tangan, sepeda motor, computer, pencucian mobil, dll)
c.       Non-Goods Service: karakteristik khusus pada jenis ini adalah jasa personal yang bersifat intangible (tidak berbentuk produk fisik) dan ditawarkan kepada konsumen contohnya: Sopir, Tour Guide, Tukang Cukur, Baby Sitter, dll.
2.       Produk Retailing : terdiri dari beberapa jenis, diantaranya yaitu :
a.       Toko Serba Ada (Toserba / Departement Store)
Departemen perdagangan amerika serikat mendifinisikan department store sebagai suatu perusahaan eceran yang memperkerjakan paling sedikit 25 orang dan memiliki penjualan pakaian dan peralatan rumah tangga sejumlah 20 % atau lebih penjualan totalnya. Biasanya toserba yang besar terdiri atas beberapa divisi dan departemen. Setiap divisi merupakan gabungan dari beberapa departemen yang menjual lini barang dagangan yang paling berkaitan atau berhubungan
Ke khasan dagangan dari speciality store adalah konsentrasinya pada jenis barang dagangan yang terbatas / sedikit dan speciality store biasanya berlokasi dipusat perbelanjaan yang besar.
b.      Catalog Showroom
Ciri khas dari catalog showroom adalah menawarkan dengan harga relative rendah denagn merk nasional dan daerah perbelanjaan yang kecil yang dekat dengan tempat display dan system berbelanja dengan menggunakan blangko pemesanan, keuntungganya menggurangi kecurangan(kecurian) / kehilangan barang contoh : “The Body Shop” dan “Sophie Martin Shop”.

c.       Food and Drug Retailer
Ada 3 jenis utama Food and Drug retailer, yaitu: super drug store, convience store dan combination store.

NON STORE RETAILING
Non retailing menjual produk dan jasa dengan menggunakan metode seperti Direct selling, Vending Machines, Mail-Order Retailing
1.  Telephone and Media Retailers
Pengecer menggunakan kontak via telepon (telemarketing) dan media periklanan untuk menginformasikan dan membujuk calon kosumen atau konsumen untuk membeli produk, dan biasanya telemarketing ini sering digunakan untuk memasarkan produk industry.
2.       Vending Machines
Mesin ini banyak ditemukan di kegiatan penjualan pada bank, pasar swalayan dan hotel.
3.       Mail order
Penjualan ini dilakukan melalui pemesanan dengan menggunakan catalog tertentu via pos.
4.       Direct selling
Merupakan penjualan barang konsumsi langsung ke perorangan, dirumah ataupun tempat kerja dan transaksi diawali dan diselesaikan oleh tenaga penjualannya. Contoh barang yang dijual dengan direct selling ini adalah kosmetik, peralatan masak dan buku ensiklopedia.
5.       Electronic Shopping
Ada 2 bentuk electronic shopping yaitu “Videotex” dan “Cybermarketing”.

STRATEGI 7R DALAM RETAILING
Untuk mendukung keberhasilan usaha ritel  digunakan 7 strategi penetapan yang harus dijalankan secara terpadu agar memenuhi fungsi right retailernya, 7 R yang digunakan adalah:
1.         Right Product
Strategi ini mencakup 4 faktor utama yaitu : estetika (desain,bentuk,model,warna,ukuran,dll) fungsional (sesuai dengan maksud dan tujuan produk), factor penunjang psikologis (seperti goodwill, brand ) dan pelayanan yang mendukung dan menyertai penjualan produk.
2.       Right Quantity
Dalam memaksimalkan hasil dibutuhkan keseimbangan antara jumlah pembelian pelanggan dengan pembelian pengecer juga antara konsumsi pelanggan dan kebutuhan persediaan barang dagangan dari pengecer. Dan ada 2 factor yang dipertimbangkan dalam right quantity yaitu “Right number of unit” dan “Right size of product”. Dan sesuai dengan kebutuhan konsumen untuk mempengaruhi kepuasaan mereka.
3.       Right Price
Adalah harga yang akan dibayar konsumen dengan senang hati dan pengecer juga akan puas dengan pemabayaran konsumen tersebut. Disini harga diposisikan dengan tepat dimana mengacu pada keseimbangan harga pasar juga harga yang kompetitif dengan pesaing, sehingga dapat menciptakan pembelian ulang oleh konsumen.
4.       Right Time
Waktu adalah hal yang tidak kalah penting yang harus dipertimbangkan dengan tepat oleh pengecer sehingga konsumen bersedia membeli barang yang mereka butuhkan. Dan bisa dilihat bahwa waktu belanja konsumen dapat dibagi menjadi 4 pola waktu belanja:
a.       Waktu kalender
b.      Waktu musiman (seasonal time)
c.       Waktu khusus (Special gift item)
d.      Waktu Pribadi (personal time).
5.       Right Service
Dengan pelayanan yang tepat dan memiliki nilai potensial yang tinggi yang terkandung pada produk inti (core product) yang dibeli pelanggan, maka diharapkan akan menjadi nilai positif pada kepuasaan konsumen. Dan dalam hal ini ada 2 aspek komponen yang dijadikan standar pelayanan yaitu : ‘Customer service features” dan “customer service action”.
6.       Right Place
Komponen ini meliputi pemilihan dan penentuan lokasi yang strategis, desain yang menarik, ruang yang luas dan nyaman bagi pelanggan dan fasilitas pendukung yang memadai.
7.       Right Appeals/Promotion
Dan pada kompenen terakhir ini adalah kombinasi aktivitas penyajian pasan yang benar dan pada sasaran yang tepat dengan media yang pas dan sesuai. Dan pesan yang disampaikan juga diharapkan sesuai dengan kenyataan dan tidak menyebabkan berlebihan dan menipu pelanggan.        

Melakukan Penagihan Pembayaran XII PM

A. Bentuk-Bentuk Uang 1. Uang Fiat / Uang Token Uang fiat adalah uang yang nilai nominalnya jauh lebih tinggi daripada bahan pembuat uang tersebut. Uang tersebut menjadi berharga karena pemerintah dan masyarakat telah sepakat untuk menerima uang tersebut dengan nilai tertentu. Contoh : uang Rp. 50.000,- biaya produksinya mungkin tidak sampa Rp. 20.000 perlembarnya, namun lembaran uang tersebut memiliki nilai sama dengan emas senilai Rp. 50.000,-. 2. Uang Komoditas Uang Komoditas adalah uang yang nilai bahan pembuatnya / komoditas bahan sama dengan nilai nominal uang tersebut. Contoh : Jaman dulu perunggu, perak dan emas dijadikan sebagai alat tukar transaksi ekonomi yang nilainya berbeda-beda satu sama lain di mana emas lebih tinggi dari perak dan perak lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan perunggu. 3. Uang Hampir Likuid Sempurna Uang hampir likuid sempurna adalah suatu aset yang dapat dijadikan sebagai uang namun tidak semua pelaku ekonomi mau menerima sebagai alat pembayaran karena harus ditukarkan lebih dulu dengan uang likuid (uang fiat dan komoditas) jika ingin digunakan pada seluruh pelaku ekonomi. Contohnya seperti cek yang dapat dipakai di beberapa tempat sebagai alat pembayaran yang dapat dicairkan menjadi uang sungguhan. B. Macan dan Jenis- Jenis Uang Disertai Arti Definisi / Pengertiannya 1. Uang Kartal Uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh masyarakat pada perekonomian. Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam yang di Indonesia dibuat oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yang diberi hak tunggal mencetak yang / hak oktroi. Uang dilindungi oleh Undang-Undang di mana pelaku pemalsuan uang diancam oleh hukuman denda dan kurungan penjara. Contoh uang kartal seperti uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya. 2. Uang Giral Uang giral adalah suatu tagihan pada bank umum yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dan transaksi yang sah dan masyarakt tidak wajib menerima pembayarannya. Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera diblokir dan mudah dalam penggunaannya. Contoh uang giral yaitu adalah seperti cek, giro, telegraphic transfer, dan lain-lain. 3. Uang Kuasi Uang kuasi adalah surata atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Contoh uang kuasi adalah saham, obligasi, dan lain-lain.
 

Blogger news

Blogroll

About